Penutupan Program Bunga 2014 ISP-MCE
Program Bunga 2014 ISP MCE telah berakhir hari ini (08/03), 22 mahasiswa Jepang dari Kanda University telah menyelesaikan program pembelajarannya selama kurang lebih tiga minggu. Kelas Bahasa, studi lapangan dan berbagai kelas pilihan telah mereka lalui. Bapak Suyoto, melalui press release-nya menyampaikan bahwa; Harapan terbesar ISP MCE (Indonesian Studies Program – Malangkucecwara School of Economics) adalah program ini mampu membuahkan pengalaman belajar yang cukup membanggakan, baik dalam peningkatan kemampuan dan ketrampilan berbahasa Indonesia maupun dalam pemahaman sosio-budaya termasuk penguasaan seni-budaya tradisional Indonesia.
Sementara itu bpk. Widodo HS selaku penanggung jawab program, menyatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh ISP ini adalah sebuah langkah efektif dan nyata dalam menjalin diplomasi kebangsaan antara Jepang dengan Indonesia. Hal tersebut makin sejalan dengan pihak kampus (STIE Malangkucecwara) yang mana mulai tahun ini juga akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar ke Jepang sana.
Lewat tata laksana pengelolaan program yang memberdayakan keluarga Indonesia dan memerankan tutor sebaya (peer-tutor) diharapkan program ini mampu menggelitik dan memantik motivasi para peserta program dalam “menggauli” obyek serta konteks pembelajaran secara optimal. Agar lebih efektif 22 mahasiswa peserta program dibagi lagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri 7-8 mahasiswa. Diakomodasi langsung oleh 3 orang guru dalam kinerja tim memungkinkan terjadinya proses pelatihan dan pemraktikan sebanyak-banyaknya.
Dalam hal pembelajaran budaya Indonesia, ISP MCE merancang target yakni dalam waktu yang relatif singkat, para mahasiswa dapat mencerap datau menangkap unsur-unsur serta nilai-nilai kearifan lokal yang “adiluhung” dalam kehidupan sosio-budaya khususnya di selingkung Malang Raya ini. Disinilah peran penting ISP MCE sebagai duta bangsa harus bisa menghadirkan pencitraan yang positif tentang “Indonesia”.
Untuk tahun ini Program Bunga ISP MCE menyiapkan 3 kelas pembelajaran seni budaya tradisional Indonesia, yakni kelas Batik tradisional yang diikuti oleh 9 mahasiswa, kelas Tari tradisional 8 mahasiswa dan kelas Pencak Silat diikuti 5 mahasiswa. Dimana hasil pembelajaran kelas budaya ini akan diwujudkan dalam sebuah pentas dalam acara penutupan program.
Tiga minggu mereka mengasah kemampuannya berbahasa Indonesia langsung di tengah masyarakat Indonesia tentu saja tidaklah mudah. Tiga minggu mereka menjadi keluarga Indonesia, bergaul dan coba memahami kehidupan bangsa ini bukanlah suatu hal yang sederhana. Tiga minggu mereka coba mengenal budaya masyarakat setempat sungguh suatu upaya yang patut dihargai. Keinginan serta semangat mereka untuk meraihnya adalah catatan terpenting dari program ini yang seharusnya bisa menjadi contoh bagi kita semua khususnya generasi muda bangsa ini.
sumber: http://www.malangflash.com/ispmce
You must be logged in to post a comment.